Laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk melihat apakah bisnis yang dijalankan mendapatkan sebuah hasil dan berjalan dengan baik.
Dari laporan ini para investor juga bisa melihat bagaimana kondisi keuangan perusahaan di dalam suatu periode.
Perusahaan yang tidak memiliki hutang sebenarnya bukanlah cerminan perusahaan yang sehat. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang bisa mengelola hutang serta asset yang mereka miliki untuk keberlangsungan bisnisnya.
Ini bukan berlaku untuk perusahaan besar saja. ini juga berlaku untuk bisnis kecil dan menengah. Karena, dengan memperlihatkan kondisi keuangan yang baik kepada investor, sebuah perusahaan bisa menjadikan hal tersebut sebagai strategi untuk perkembangan usaha selanjutnya.
Membuat sebuah financial statement perusahaan juga memiliki aturan dan Standar yang berlaku di Indonesia.
Seorang akuntan harus teliti untuk bisa menghasilkan data keuangan yang akurat dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
5 Jenis Laporan Keuangan Yang Harus Kamu Tahu
Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang berisi kondisi keuangan perusahaan di dalam satu periode tertentu. Setiap perusahaan memiliki periode yang berbeda, entah 3 bulan, 4, atau umumnya, 1 tahun.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, financial statement perusahaan yang lengkap sebenarnya terdiri atas 5 jenis dengan fungsi serta tujuan yang berbeda, yaitu:
1.Laporan Neraca
Laporan neraca atau yang lebih dikenal dengan balance sheet di dunia akuntansi, merupakan sebuah laporan yang berguna untuk melihat posisi serta informasi keuangan dalam satu periode.
Melalui analisis Neraca, segala informasi data yang berkaitan dengan harta, hutang, dan modal perusahaan disajikan secara lengkap.
2.Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan sebuah laporan yang berguna untuk memperlihatkan apakah perusahaan mengalami profit or loss.
Dalam laporan ini, kita bisa melihat informasi pajak perusahaan serta bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi manajemen untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan keberlangsungan perusahaan.
Selain manajemen, laporan ini juga berlaku untuk para investor dan bank selaku pemberi pinjaman.
3.Laporan Perubahan Modal
Laporan ini menggambarkan informasi perubahan (peningkatan / pengurangan) jumlah modal setiap pemegang saham.
Sejak perusahaan berdiri, perusahaan pasti memiliki modal para investor yang menyetor untuk modal usaha.
Seiring berjalannya waktu, saat perusahaan sudah beroperasi, akan terjadi banyak perubahan dalam modal awalnya. Dari laporan inilah kita bisa melihat perubahan apa saja yang terjadi pada modal perusahaan.
4.Laporan Arus Kas
Laporan keuangan perusahaan dagang, manufaktur, maupun jasa, pasti memiliki laporan arus kas atau cash flow statement.
hal ini bertujuan untuk menunjukkan keluar masuknya aliran kas perusahaan. Laporan ini juga bisa menjadi indicator untuk memprediksi arus kas di masa mendatang berdasarkan laporan saat ini.
Ada 3 kegiatan dalam laporan arus kas, yaitu kegiatan operasional yang berasal dari operasional perusahaan, investasi yang berhubungan dengan asset perusahaan seperti kendaraan atau gedung, dan pendanaan yang berisi hal yang berhubungan dengan modal.
5.Laporan Atas Laporan Keuangan
Laporan satu ini sebenarnya tidak wajib dibuat, karena laporan ini hanyalah untuk perusahaan berskala besar atau perusahaan terbuka.
Jenis ini terbilang unik karena berkaitan dengan laporan yang telah disajikan, jadi laporannya bersifat menyertai statement sebelumnya dengan penjelasan yang lebih detail. Hal ini bertujuan agar pembaca laporan lebih mudah memahaminya.
Itulah 5 jenis laporan keuangan yang harus kalian pahami, apalagi untuk kalian yang sedang membangun bisnis atau ingin bekerja di bagian Akuntansi. Semoga bermanfaat.