BCA bukan hanya saham bank paling besar namun juga saham dengan kapitalisasi terbesar yang tercatat di BEI (Kode: BBCA).

Namun, sebenarnya harga saham BBCA sudah sangat premium jika diukur dari PBV yang mencapai range 4x Saham di ketiga bank besar lainnya yang memiliki PBV dibawah 3.

Jadi, saham ini merupakan saham bank dengan valuasi harga yang mahal. Bukan karena harga sahamnya mahal namun secara valuasi mahal. Kenapa?

Hal ini tak lepas dari kinerjanya yang sangat bagus dan konsisten dan lebih baik dari kinerja bank-bank lainnya.

Selain itu, bank ini juga memiliki ROA yang paling tinggi dibanding yang lain. Tingginya ROA ini menunjukkan bahwa bank ini paling efisien dalam mengelola asetnya, mencetak profit untuk para pemegang saham.

Tingginya ROA juga disebabkan karena BCA merupakan bank dengan cost of fund yang rendah berkat bunga tahapan BCA yang super kecil walaupun BCA tak pernah kekurangan likuiditas.

Di BCA, nasabah juga rajin menyimpan uangnya disana walaupun dibayar dengan bunga yang kecil kondisi yang menjadi impian para banker.

Kualitas kredit saham BBCA juga paling bagus diantara yang lain. Ini tercermin dari NPL yang konsisten rendah walaupun pertumbuhan kredit diatas rata-rata nasional.

Yuk Analisa Saham BBCA!

Saham BBCA

Jika dilihat dari harga saham BBCA 10 tahun terakhir memang mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Grafik saham BBCA menunjukka harga RP 4.225 per lembar di 8 Agustus 2009 dan pada 26 November 2020 kemarin ditutup di harga Rp 32.400 per lembarnya.

Saham ini juga termasuk saham yang defensive saat krisis. Saat 2013, 2015, dan 2020 banyak harga saham yang bertumbangan namun BBCA bisa dikatakan memiliki penurunan yang tak terlalu dalam.

Dilihat secara kepemilikkannya pada akhir Mei 2019, sesuai dengan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, saham free float BBCA adalah sebesar 45%.

Saham BBCA

Sehingga dari data yang terlihat bahwa saham yang bisa dimiliki oleh public tersebut didominasi oleh investor asing sebanyak 77%.

Jumlah investor asing terbesar merupakan investor kategori reksa dana sebesar 44%. Sedangkan untuk investor domestic pemegang saham terbesar merupakan investor yang termasuk kategori individu sebesar 31%.

Pertumbuhan

Saham BBCA

Walaupun sempat mengalami yang namanya pertumbuhan laba yang hanya 1 digit di tahun 2012 dan 2015. Namun BCA berhasil meraih kenaikan laba bersih hingga 10.85% di periode 2018 lalu.

Pertumbuhan EPS dari 10 tahun terakhir secara rata-rata adalah sebesar 16,33%. ROE bank BCA sendiri berada di atas 15% sehingga layak untuk dikoleksi dari sisi valuasinya.

Rasio PER BBCA saham secara rata-rata dalam 10 tahun terakhir memperoleh angka 18,94. Tujuan merata-ratakan ini adalah untuk mengetahui berapa kisaran PER yang wajar untuk saham BBCA dalam kisaran 10 tahun terakhir.

Penggunaan PER hanyalah salah satu dari sekian banyak metode dalam menilai mahal murahnya harga suatu saham. Jadi, jangan lupa untuk mengkombinasikannya dan jangan hanya terpaku pada nilai PER saja.

Saham BBCA

PT Bank Central Asia TBK merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan telah menjadi bank swasta terbesar di Indonesia.

Keunggulan perusahaan ini salah satunya adalah kemampuan pengembangan teknologi perbankan yang cepat dan merk yang kuat sebagai bank untuk para pebisnis sbobet bola.

Proyeksi diatas hanya menggunakan asumsi PER saja, tentunya ada banyak valuasi lain yang bisa digunakan mulai dari ROE, DCF, PBV, Du Pont dan lainnya. Semoga bermanfaat.